Selamat sore, iya lagi-lagi hujan membasahi ibukotaku
tercinta. Tepat pukul 17.20 di temani segelas milo hangat dan kenangan yang
tiba-tiba hadir lagi. Sesosok dari masa lalu, pria yang pernah aku puja kurang lebih selama tiga tahun, waktu yang sangat singkat. Sampai
ahirnya dia pergi ke kota london, entahlah
untuk berapa lama dia di sana.
Fernando Torres,
iya sesosok dari masa lalu itu bernama Fernando Torres.
“Apa kabar Nando?” aku harap kamu baik-baik saja.
“Bagaimana bermain untuk tim biru
asal london? Apakah kau merasa senang?” Aku
harap kau tidak merasakannya. Maaf bukannya mengharap yang tidak baik, karena
dengan begitu aku berharap kau teringat akan masa lalumu yang sangat
menyenangkan. Yaa bermain untuk tim asal kota merseyside.
“Dear pemilik
nomor 9, Apa kau merindukan bermain dengan jersey berlambang Liverbird
di dada sebelah kiri?” Yaa aku harap kau merindukannya..
Aku sempat merasa malas untuk melihat Liverpool bermain, aku merasa kecewa, aku merasa
dikhianati. Yaa tapi itu tidak berlangsung lama, rasa cinta buat Liverpool mengalahkan semuanya.
Dear pemilik nomor 9.. Apakah kau tahu aku sedih melihatmu selalu menghiasi bangku
cadangan tim biru asal london, aku sedih melihatmu di caci dari
beberapa fans tim merah yang bermarkas di Anfield karena mereka sakit hati akan keputusanmu di
musim dingin tahun 2011 lalu (yaa termasuk aku).
Dear pemilik nomor 9, samapi saat ini, saat aku menulis ini aku
masih berharap kau mau kembali, yaa kembali menjadi bagian dari tim yang telah lima
kali memenangkan Trofi UCL..
Tertanda: @febrianiRK